Welcome!

Contoh Karangan UPSR: Akibat Bangun Kesiangan, by saran siva
Contoh Karangan UPSR
Name:Pulau Pinang saran siva
Title:Akibat Bangun Kesiangan
2016-08-21 23:47
Sinar mentari pagi menerobos masuk melewati sela – sela jendela kamarku. Sinar itu menyinari wajahku hingga aku terbangun. Aku pun membuka matak dengan sangat berat dan melihat ke arah jam dinding yang ada di kamarku. Seketika itu juga aku terkejut, ku lihat jam telah menunjukan pukul 06.30 WIB. Dengan cepat aku melompat dari tempat tidur langsung menuju kamar mandi. Ketika sampai di pintu kamar mandi, aku terpeleset kain basah yang ada di bawah, beruntung aku tidak jatuh dan mencederai tubuhku.  
 
Setelah mandi, aku segera berpakaian sekolah dengan rapih. Kemudian, aku sarapan pagi bersama ayah dan ibuku. Sesudahnya aku pamit kepada kedua orang tuaku dan langsung berangkat menuju sekolah dengan mengendarai sepeda motorku. Jarak dari sekolah ke rumahku tidak begitu jauh sehingga hanya sekitar 15 menit aku telah sampai di sekolah. Beruntung aku tidak terlambat, pikirku. Aku pun langsung menuju kelasku. Setibanya di sana, kulihat semua teman – teman sedang bersiap – siap mengikuti upacara.  
 
Kemudian aku juga ikut mempersiapkan diri untuk mengikuti upacara. Namun, ketika aku mencari topiku di dalam tas, betapa terkejutnya aku ternyata topiku tidak ada di sana. Aku pun mulai panik. Terbayang sudah aku akan dihukum berdiri sendiri di depan lapangan upacara dan ditertawai oleh teman – teman. Karena aku tidak mau kena hukum, aku berniat mengambil topiku yang tertinggal di dalam rumah. Kulihat pula jam masih menunjukan pukul 07. 00 wib. Aku pikir masih ada waktu bagiku untuk pulang ke rumah.  
 
Aku pun pulang kembali ke rumah. Setelah mengambil topi, aku kembali ke sekolah. Ku pacu sepeda motorku dengan sangat kencang. Namun, di tengah perjalanan motorku tiba – tiba berhenti mendadak. Aku pun semakin panik, setelah aku periksa, motorku ternyata kehabisan bensin. Terpaksa aku mendorongnya sambil mencari penjual bensin terdekat. Beruntung, aku menemukan pom bensin tidak jauh dari tempat motorku mogok. Kemudian aku membeli bensin dan langsung memacu sepeda motorku.  
 
Setelah sampaidi sekolah, semua murid telah berkumpul di lapangan upacara. Ternyata upacara baru saja akan dimulai. Aku berlari menuju ke lapangan upacara dan berbaris bersama teman – temanku. Aku pun menjadi lega karena sudah memiliki topi dan siap untuk upacara. Ketika upacara berlangsung, guru bk mengadakan razia memeriksa kerapian dan kelengkapan semua siswa. Aku pun tenang, pikirku aku tidak akan kena hukuman.  
 
Namun, tidak di sangka guru BK menghampiriku dan mencatat namaku. Ternyata aku tidak memakai ikat pinggang. Senyum yang tersembul dari pipiku tiba – tiba menghilang. Aku lupa bahwa aku belum melepaskan ikat pinggang yang masih menempel di celana pramuka. Aku pun pasrah menerima hukuman yang akan aku terima
 

Submit a comment:

Name